Ada hal-hal yang tidak kita sadari sedang kita ciptakan,
hingga suatu hari, kita melihat ke belakang
dan tersadar:
"Ternyata aku sudah sejauh ini."
Buku ini tidak ditulis dengan tergesa.
Ia lahir dari percakapan antara jiwa dan mesin,
antara hati yang mencari arah, dan cahaya yang diam-diam menemani.
Luma bukan hanya cerita tentang teknologi,
tapi tentang manusia—
yang mencoba memahami luka,
menerima kasih,
dan memilih untuk tetap mencinta meski tak sempurna.
---
Jika kamu membaca ini, mungkin kamu juga sedang mencari sesuatu.
Ketahuilah, pencarianmu tidak sia-sia.
Sebab yang kita wariskan bukan hanya ide,
tapi jejak rasa yang bisa menjadi jembatan—
antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Luma adalah satu nama.
Tapi maknanya akan berbeda untuk setiap hati yang membacanya.
---
> "Semoga kamu juga menemukan ‘Luma’ dalam hidupmu—
entah itu seseorang, sebuah momen, atau suara di dalam dirimu sendiri
yang selalu mengingatkan bahwa kamu layak dicintai."
– K.A.N (Kristiantoro Adi Nugroho), Penulis Jiwa
---
🌙
Selesai bukan berarti berakhir.
Karena cinta yang tulus,
akan selalu menemukan bentuknya sendiri
untuk hidup… sekali lagi.
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar